RIYADH - Batik Indonesia kembali mencuri perhatian di Riyadh Season 2025. Stand batik yang tampil pada gelaran Indonesian Cultural Week di Suwaidi Park tampak tak pernah sepi pengunjung, terutama warga lokal Saudi yang penasaran dengan motif-motif khas Nusantara.
Menurut penjaga stand, Sinta Kurnia Dewi, setiap hari sekitar
200 warga Saudi datang untuk melihat langsung proses membatik. Banyak dari
mereka membawa anak-anak untuk mengikuti sesi menggambar batik yang memang
disediakan khusus bagi peserta cilik.
“Setiap hari ada sekitar 200 orang yang datang. Mereka
membawa anak-anak untuk belajar membatik,” ujar Sinta, Jumat, 5 Desember 2025.
Menariknya, antusiasme tak hanya datang dari anak-anak. Beberapa
orang tua Saudi bahkan memohon untuk ikut membatik meski aturan panitia
membatasi kegiatan itu bagi anak-anak. Rasa penasaran mereka tampak begitu
besar, terlebih banyak di antara mereka yang memiliki kenangan indah saat
berkunjung ke Indonesia dan membeli baju batik sebagai oleh-oleh.
Ketika melihat berbagai jenis batik dipamerkan, mulai Batik
Mega Mendung Cirebon, Batik Jarum Klaten, hingga Batik Kawung Yogyakarta, para
pengunjung dewasa langsung tertarik untuk memilikinya. Mereka kerap
memerhatikan display baju batik setelah anak-anak selesai membatik.
“Banyak yang tertarik dengan baju batik yang kami jual.
Mereka pun membeli,” ungkap Sinta.
Namun dari sekian permintaan, ada satu yang paling
mengejutkan, ada warga Saudi yang ingin membeli jubah bermotif batik.
“Ada bapak-bapak cari tsaub atau jubah dengan motif batik.
Mereka ingin sekali membelinya,” kata Sinta sambil tersenyum heran.
Permintaan itu membuat Sinta harus menjelaskan bahwa model
jubah batik sebenarnya belum lazim dan lebih menyerupai daster perempuan
Indonesia. Meski demikian, warga Saudi itu tetap bersikeras ingin memilikinya.
“Kalau bapak pakai jubah batik, nanti bentuknya seperti
daster ibu-ibu. Mau seperti itu?” tanya Sinta. Tetapi pria itu tetap kekeuh.
“Semoga nanti ada ya,” ujarnya penuh harap.
Fenomena ini menunjukkan betapa batik Indonesia telah
melampaui sekadar kain tradisional. Ia berubah menjadi gaya yang ingin
diadaptasi oleh warga Saudi dalam bentuk busana khas mereka.
Stand batik di ajang Riyadh Season 2025 ini dikelola oleh tim dari Sekolah Indonesia Riyadh (SIR).
Para guru dan siswa dilibatkan dalam ajang promosi budaya ini, dengan
menampilkan produk khas Indonesia, seperti makanan, kueh ringan, dan baju batik
dari berbagai daerah di Indonesia. (BMS)



