Banjarmasin, Lensa Islam – Ketua Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Didik Suhardi mengungkapkan, bahwa tugas guru sekarang tidak sekadar memberantas kebodohan, tetapi juga mempersiapkan kualitas sumber daya manusia.
Demikian disampaikan Didik pada (13/10) dalam Musycab Banjarmasin, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Didik menambahkan, tugas mempersiapkan karakter dan mutu SDM merupakan usaha untuk melahirkan generasi Indonesia Emas 2045.
Membangun kualitas SDM Indonesia bisa dimulai dari instansi atau lembaga pendidikan Muhammadiyah. Mengingat dunia yang terus mengalami perubahan, Didik mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah juga melakukan transformasi pendidikan agar tidak terlindas zaman.
“Sekolah sudah harus melakukan transformasi, bagaimana meningkatkan kepercayaan publik kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah,” imbuhnya.
Transformasi untuk membangun kepercayaan publik kepada sekolah Muhammadiyah, imbuhnya, langkah sederhana dapat dilakukan oleh para guru dengan menyekolahkan atau mempercayakan pendidikan anak mereka di sekolah-sekolah Muhammadiyah tempat dirinya mengajar.
Sementara itu, terkait dengan program yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen PNF periode ini adalah mencetak sekolah Muhammadiyah unggul. Didik menjelaskan, paling tidak di setiap kabupaten ada satu sekolah unggulan Muhammadiyah, di level SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA.
Artinya dalam satu kabupaten/kota, akan ada tujuh sekolah unggulan yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Didik menghitung, jika program itu dapat direalisasikan maka setidaknya Muhammadiyah akan memiliki 3.700 sekolah unggulan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kita yakin Indonesia Emas nanti banyak generasi-generasi Muhammadiyah yang akan menjadi penentu arah Indonesia di masa mendatang,” tandasnya.