Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Ukir Sejarah, Pertama Kalinya Ponpes Ngruki dan Abu Bakar Ba’asyir Gelar Upacara Bendera HUT RI

Pondok pesantren (ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah yang didirikan Abu Bakar Ba’asyir secara resmi melaksanakan upacara bendera peringatan HUT ke-77 RI untuk pertama kalinya pada Rabu (17/8/2022).

Seperti dijelaskan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, ponpes ini belum pernah melakukan upacara bendera sejak didirikan pada 10 Maret 1972.

Upacara bendera dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti semua santri pondok dan pengasuh itu berlangsung khidmat. Abu Bakar Ba’asyir turut hadir serta dalam upacara itu. Ia mengenakan baju putih, peci putih, sarung cokelat muda, berkaca mata dan menggenggam tongkat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan dirinya mendapatkan kesempatan memimpin pelaksanaan upacara peringatan 17 Agustus di Ponpes Al-Mukmin atas undangan dari pihak ponpes.

Pada kesempatan itu Muhadjir Effendy berpesan kepada para santri pondok harus ada perimbangan antara belajar ilmu agama dan umum.

“Agar para santrinya terus belajar yang baik kalau dari segi karakter tidak bisa diragukan karena di sini pendidikan akhlak diutamakan. Hanya harus ada perimbangan belajar ilmu umum dengan ilmu agama. Ilmu agamanya cukup dalam dan luas kalau diimbangi dengan pengetahuan umum yang sangat kuat, maka para santri akan bisa ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan,” ungkap Muhadjir.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ba’asyir pernah mendekam dipenjara dalam kasus terorisme. Ia divonis 15 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2011.

Sejarah, Pertama Kalinya Ponpes Ngruki dan Abu Bakar Ba'asyir Gelar Upacara Bendera HUT RI
Abu Bakar Ba’asyir menghadiri upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI..

Ba’asyir saat itu dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Abu Bakar Ba’asyir -yang sempat disebut polisi duduk sebagai Amir Jamaah Anshoru Tauhid atau JAT- terbukti merencanakan atau menggerakkan pelatihan militer di Aceh bersama Dulmatin alias Yahyah Ibrahim alias Joko Pitono.

Bekas Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu juga sempat dipidana dalam kasus serangan bom Bali 2002 dengan vonis 2,6 tahun penjara pada 2005.

Ba’asyir bebas dari Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, pada Jumat, 8 Januari 2021. Ketika itu, Ba’asyir menolak menandatangani janji setia kepada Pancasila sebagai syarat pembebasan dirinya.

Pada awal Agustus 2022 lalu Ba’asyir diberitakan mengakui Pancasila sebagai dasar negara. Hal itu terlihat dari video yang beredar dan diakui putranya, Abdul Rochim.

Sumber : Beritasatu.com
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Lensaislam.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Copyright © 2023 - Lensaislam.com | All Right Reserved