Lensaislam.com : Busan, Korea Selatan, 30 Oktober 2025 — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping sebagai “sukses besar” dan mengumumkan rencana kunjungan ke Beijing pada April mendatang untuk melanjutkan pembicaraan dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Trump mengungkapkan hasil pertemuan tersebut kepada para wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One usai meninggalkan Busan, Korea Selatan, Kamis (30/10/2025). Ia mengatakan bahwa sejumlah isu penting berhasil “difinalisasi” dalam pertemuan tatap muka yang berlangsung hampir dua jam di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
“Saya akan ke China pada April, dan ia (Xi Jinping) akan datang ke sini setelah itu, entah di Florida, Palm Beach, atau Washington DC,” ujar Trump. Ia memuji Xi sebagai “pemimpin luar biasa dari negara yang sangat kuat.”
Dalam pertemuan tersebut, Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat dan China mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor AS terhadap produk-produk China dari 57 persen menjadi 47 persen. Sebagai imbalannya, Beijing sepakat untuk kembali membeli kedelai asal Amerika, menjaga kelancaran ekspor logam tanah jarang (rare earths), serta meningkatkan pengawasan terhadap perdagangan ilegal fentanyl.
“Saya pikir itu pertemuan yang luar biasa,” kata Trump. “Kami mencapai banyak hal yang sudah lama ingin diselesaikan.”
Pertemuan di Busan menjadi pertemuan pertama antara Trump dan Xi sejak 2019 dan menandai penutupan rangkaian kunjungan Trump ke Asia. Dalam lawatan tersebut, ia juga mengumumkan sejumlah terobosan dagang dengan Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara.
Pasar keuangan global bereaksi fluktuatif setelah Trump mengungkap rincian hasil pertemuan. Indeks saham Asia dan Eropa bergerak naik-turun, sementara Indeks Shanghai Composite di China melemah dari posisi tertinggi dalam satu dekade. Harga berjangka kedelai AS juga sempat melemah, menandakan kehati-hatian pelaku pasar terhadap hasil konkret dari kesepakatan tersebut.
Sebelum pertemuan, pasar saham dunia dari Wall Street hingga Tokyo telah mencetak rekor tertinggi, didorong oleh optimisme akan tercapainya kesepakatan dagang baru antara Washington dan Beijing. Perang dagang antara kedua negara sebelumnya telah mengacaukan rantai pasok global dan mengguncang kepercayaan bisnis internasional.
Meski pertemuan di Busan menandai langkah positif menuju stabilitas perdagangan, sejumlah analis memperingatkan bahwa ketegangan antara kedua negara masih jauh dari selesai. Dengan meningkatnya persaingan ekonomi dan geopolitik, banyak pihak menilai bahwa jeda dalam perang dagang ini bisa bersifat sementara.
Trump menutup komentarnya dengan menyatakan keyakinan bahwa hubungan dagang AS–China kini berada “pada jalur yang lebih baik” dan berharap dialog lanjutan di Beijing pada April nanti dapat memperkuat komitmen kedua negara dalam menciptakan hubungan ekonomi yang lebih seimbang.
Sumber : Al Arabiya | Weblink : https://english.alarabiya.net/News/united-states/2025/10/30/trump-leaves-south-korea-after-talks-with-china-s-xi-
