Lensaislam.com : Yerusalem – Pemerintah Israel mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menarik laporan terbarunya yang memperingatkan ancaman kelaparan di Jalur Gaza. Israel menilai laporan tersebut bias dan tidak akurat, sebagaimana dilaporkan sejumlah media berbahasa Ibrani pada Rabu (28/8/2025).
Desakan itu muncul setelah PBB melalui sistem peringatan dini kelaparan menyampaikan bahwa kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Ratusan ribu warga disebut berada dalam risiko kelaparan akut akibat operasi militer yang berlanjut serta blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah tersebut.
Sebelumnya, PBB secara resmi menyatakan status kelaparan di Kota Gaza. Ini menjadi deklarasi kelaparan pertama yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Dalam laporan tersebut, Israel dituding menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk pangan, ke wilayah Gaza yang terkepung.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher, menegaskan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa krisis pangan ini sebenarnya dapat dicegah. “Kelaparan di Gaza seharusnya menjadi keprihatinan kita semua. Situasi ini bisa dihindari andai PBB tidak terus-menerus dihalangi dalam menyalurkan bantuan makanan,” ujarnya, dikutip Reuters.
Fletcher juga mengkritik keras hambatan yang disebutnya dilakukan secara sengaja oleh Israel terhadap distribusi bantuan. “Bantuan menumpuk di perbatasan karena adanya rintangan yang disengaja. Apa yang terjadi saat ini adalah momen memalukan bagi kita semua,” katanya.
Ia kemudian menyerukan kepada komunitas internasional agar tidak tinggal diam menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin memburuk tersebut.
Sumber : Middle East Monitor | Weblink : https://www.middleeastmonitor.com/20250828-israel-calls-on-un-to-withdraw-gaza-famine-report/
