Lensaislam.com : Pengajian diduga sesat diusut Mejelis Ulama Indonesia dan Kantor Kementerian Agama Kapulauan Meranti di Riau. Pada pengajian itu disebut seks bebas dapat menghapuskan dosa.
Dugaan ajaran sesat atau menyimpang itu dilakukan kelompok pengajian di wilayah Rangsang Barat yang dipimpin HA. Dalam pengajian diperbolehkan hubungan badan tanpa adanya ikatan suami istri secara sah atau seks bebas.
Kapolsek Rangsang Barat Iptu Rolly ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kabar tersebut. Bahkan, saat ini sudah ditangani Kemenag dan MUI Meranti.
"Itu benar, sudah ditangani Kemeng sama MUI Meranti. Terkait dugaan itu kita telah berkomunikasi dan sudah didalami sama teman-teman MUI," kata Kapolsek Iptu Rolly dalam keterangannya, Rabu (24/7/2024).
Rolly membenarkan soal dugaan pengajian diduga menyimpang. Bahkan, pimpinan di pengajian tersebut berinisial HA kini sudah dimintai klarifikasi.
"Kemenag dan MUI sudah klarifikasi kepada inisial HA tersebut (soal dugaan ada ajaran perbolehkan seks bebas untuk menghapus dosa) . Kalau dari informasi di desa HA ini masyarakat yang sering pimpin pengajian," kata Rolly.
Meskipun begitu, Rolly memastikan situasi saat ini di daerah tersebut kondusif. Tidak ada gangguan keamaman pasca beredar kabar ajaran sesat yang dilakukan AH saat pengajian di mushola setempat.
"Informasi Bhabinkamtibmas pengajian di mushola. Namun ini kita pastikan situasi kamtibmas pasca kabar tersebut tidak ada gangguan, artinya aman dan kondusif kalau di masyarakat," kata Kapolsek. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)