Lensaislam.com : Kerajaan Arab Saudi kembali menegaskan sikapnya kepada Amerika Serikat bahwa Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina diakui sebagai negara merdeka sesuai garis batas 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa mengenai diskusi antara Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat mengenai proses perdamaian Arab-Israel, dan mengingat apa yang telah disampaikan kepada Juru Bicara Keamanan Nasional AS, Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa posisi Kerajaan Arab Saudi selalu teguh dalam masalah Palestina dan pentingnya persaudaraan rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka yang sah,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 8 Februari 2024.
“Kerajaan telah mengkomunikasikan posisi tegasnya kepada pemerintah AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan dan dihentikan. Semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza.”
Kerajaan Arab juga mengulangi seruannya kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang belum mengakui negara Palestina, untuk mempercepat pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sehingga rakyat Palestina dapat memperoleh hak-hak mereka yang sah dan agar perdamaian menyeluruh dan adil tercapai bagi semua orang.
Sebelumnya, pada hari Selasa, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengklaim bahwa pemerintahan Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi. ***
Sumber : Al Arabiya | Weblink : https://english.alarabiya.net/News/saudi-arabia/2024/02/07/Saudi-FM-No-diplomatic-relations-with-Israel-without-independent-Palestinian-state
Editor : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)