Jakarta, Lensa Islam - Ulama besar Indonesia, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dengan rekan Garda Prabowo memberikan bantuan secara langsung di lokasi kepada sejumlah korban banjir bandang di kota Demak, Jawa Tengah.
Habib Luthfi mengatakan bantuan tersebut diketahui berasal dari Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Hanya saja ia menegaskan bantuan tersebut bukan sebagai bentuk ajang kampanye atau kepentingan politik lainnya, melainkan di luar daripada itu.
“Saya sampaikan di lokasi untuk korban perlu sabar menghadapi bencana yang terjadi, dan saya sampaikan untuk bantuan yang diberikan ini adalah tidak ada kaitannya dengan pilpres kemarin, ini murni bantuan dari pak Prabowo," kata Habib Luthfi, Rabu (6/3/2024).
Sementata itu, Ketua Umum Garda Prabowo, Fauka Noor Farid mengatakan bantuan yang diberikan di antaranya beras, air bersih, hingga kasur.
Bantuan tersebut diberikan usai sebelumnya terdapat pihaknya yang melakukan survey mengenai kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan para korban pengungsian itu.
“Untuk membantu warga Demak itu menyalurkan 3.000 paket beras untuk warga. Kenapa kami pilih beras, karena warga sendiri saat ini membutuhkan beras, air bersih dan kasur. Informasi itu kami dapatkan setelah sebelumnya tim melakukan survei terlebih dahulu," ujar Eks Anggota Tim Mawar Kopassus tersebut.
Fauka kembali menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak ada kaitannya dengan pilpres sebelumnya.
Sehingga tidak ada istilah pendukung Paslon Capres dan Cawapres nomor 01, 02, dan 03 yang memberikan, karena semuanya sama, ialah masyarakat Indonesia.
"Kalau kemarin mungkin ada kaitannya karena masih pemilu, tapi kini sudah nggak da sama sekali, ini murni bahwa pak Prabowo mau membantu masyarakat yang mengalami musibah banjir," jelas pria yang juga merupakan Praktisi Intelijen itu.
Dilanjut Ketua DKD Garda Prabowo Jawa Tengah, Agus menuturkan bantuan akan terus diberikan secara berkelanjutan.
Bahkan tidak hanya di Demak, melainkan di tempat yang tertimpa musibah lainnya.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan dapat bermanfaat dan membantu meringankan beban masyarakat," tutur Agus.
Sebelumnya diketahui, banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan itu sempat merendam jalan utama Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.
BPBD Jawa Tengah sempat mencatat, sekira 25 desa di tiga kecamatan yang masih terdampak banjir antara lain di Kecamatan Karanganyar, Gajah, dan Mijen.
Jika dibandingkan data awal, maka cakupan wilayah kecamatan yang terdampak menurun dari delapan menjadi tiga.