Dewan Syuro PKB Usul Ganti Nama Koalisi Perubahan Jadi Koalisi Pembaharuan Berkelanjutan
Lensaislam.com : Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan nama koalisi pengusung Anies-Cak Imin, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diganti menjadi Koalisi Pembaharuan Keberlanjutan. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq di Demak, Jawa Tengah, Jumat malam, 8 September 2023.
Maman menyatakan, nama baru untuk koalisi tersebut dinilai penting karena memang sudah didasari atas adanya beberapa masukan. Hanya saja, ide penggantian nama koalisi tersebut baru bersifat usulan dari Dewan Syuro PKB.
"Nah kami-kami sih di Dewan Syuro ya, walaupun belum diajukan rapat, kami ingin koalisi ini bernama Koalisi Pembaharuan Berkelanjutan. Nah inginnya loh, ini belum diputuskan ya. Ini baru aspirasi dari Dewan Syuro," kata Maman dalam keterangannya, Jumat, (8/9/2023).
Maman menjelaskan, kata "pembaharuan" merujuk kepada sosok Anies Baswedan selaku capres pilihan mereka, di mana Anies merupakan sosok pembaharuan. Sedangkan kata "berkelanjutan", merupakan cerminan visi Cak Imin.
"Kenapa? pembaruannya adalah Anies. dia menjadi sosok pembaharuan. Berkelanjutannya itu diambil dari pidatonya cak imin di Surabaya, bahwa PKB itu kalau bergerak tidak pernah lepas dari kaidah fiqih," ujarnya.
Menurut Maman, meski mereka mengajukan keberlanjutan, pembaruan tetap harus dilakukan demi perbaikan ke depannya. Dia menegaskan, tidak perlu lagi ada polarisasi, seperti "cebong vs kampret" yang terjadi pada Pilpres 2019.
"Kita hormati capaian-capaian yang didapatkan oleh Pak Jokowi di infrastruktur dengan hubungan internasional, tetapi kita harus bereskan ini kembali kepada kebinekaan," ungkapnya.
Di samping itu, Maman juga menyebutkan, saat ini nama koalisi mereka memang sudah harus berubah. Apalagi, Partai Demokrat meminta agar kata 'perubahan' tak lagi dibawa-bawa. Maman menambahkan apalagi kebijakan selalu dirombak setiap pergantian kepemimpinan. Padahal, kebijakan-kebijakan yang sudah baik seharusnya diteruskan.
"Misalnya di pendidikan, ganti rezim ganti kurikulum, ganti anggaran. Akhirnya kapan mau cerdasnya? Bagi kita yang sudah baik ya sudah, kita teruskan, kita perkuat. Yang belum baik kita perbaiki, kita perbarui," jelas Maman. ***
Editor : AM. Isa Karim D | Lensaislam.com | Indonesian Islamic News Agency (IINA)