Lensaislam.com : Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin mengatakan pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko bahwa dia akan memasang badan terhadap Presiden hanyalah ekspresi adu otot, bukan adu otak.
Menurut Din, di alam demokrasi sebaiknya dikembangkan adu otak, dalam dialog bila perlu debat. Prof Din mengatakan Rocky Gerung sebagai warga negara dan cendekiawan memiliki hak dan kewajiban untuk mengkritik pemerintah termasuk presiden.
“Rocky Gerung, sebagai warga negara dan cendekiawan, memiliki hak dan kewajiban untuk mengritik Pemerintah termasuk presiden. Seyogyanya para pejabat, termasuk KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko tidak usah bereaksi, apalagi menunjukkan kekuasaan. Lebih baik mereka mawas diri, mengevaluasi apakah kritik Rocky Gerung benar atau salah?” kata Prof Din dalam program Kabar Petang TV One, Sabtu, 5 Agustus 2023.
“Pernyataan KSP Moeldoko bahwa beliau akan memasang badan terhadap Presiden hanyalah ekspresi adu otot, bukan adu otak. Di alam demokrasi sebaiknya dikembangkan adu otak, dalam dialog bila perlu debat,” ucap Prof Din.
Prof Din menyarankan, sebaiknya para pemangku amanat dan kekuasaan bersungguh-sungguh mengemban amanat rakyat. Prof Din berkeyakinan reaksi apalagi mengadukan Rocky Gerung ke polisi justru semakin menambah simpati dan dukungan terhadap Rocky Gerung.
”Janganlah alergi terhadap kritik, dan setiap kritik dianggap serangan terhadap pribadi, lupa bahwa diri mereka terikat dengan jabatan. Kalau Jenderal Moeldoko akan pasang badan bagi atasannya, maka banyak dari kami termasuk saya akan pasang otak untuk Rocky Gerung. Saya akan berada di samping Rocky Gerung, dan akan mengajak rakyat untuk mendukungnya. Bismillah,” ujar Din. ***
Simak selengkapnya di : https://www.youtube.com/watch?v=1FTyCwu5J9E
Kontributor : Abu Isa Karim D | Lensaislam.com | Indonesian Islamic News Forum (IINF)