Jakarta, Lensa Islam - Setelah sebelumnya pihak Kedutaan Besar Saudi melalui atase Agama Arab Saudi di Indonesia membagikan Kurma, Al Qur'an dan paket berbuka puasa untuk Kementerian Agama dan para Ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia.
Kini melalui King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSRelief) Saudi kembali membagikan sumbangan 100 ton kurma kepada masyarakat Indonesia. Bantuan diserahkan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al-Amudi kepada Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2023).
Faisal Abdullah mengatakan bantuan dari Raja Salman ini dalam rangka bulan suci Ramadan 1444 H. Menurut dia, Raja Salman selalu memperhatikan negara-negara lain, terutama Indonesia sebagai negara dengan muslim terbanyak.
"Ini merupakan bentuk daripada kesinambungan bantuan Arab Saudi untuk bagi mereka yang membutuhkan terutama pada bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Dia mengatakan kurma yang diberikan Raja Salman merupakan kualitas bagus dan istimewa. Pembagian dan distribusinya akan dikoordinasikan dengan Kementerian Agama (Kemenag).
Faisal pun berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat dan umat muslim di Indonesia mendapat keberkahan.
"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan negara Indonesia, Arab Saudi dan seluruh negara Islam berkemajuan, berkebaikan, khususnya pada bulan suci Ramadhan ini," kata Faisal.
Wamenag Zainut Tauhid menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Kerajaan Arab Saudi. Dia pun berharap kerja sama Arab Saudi dan Indonesia akan terus meningkat tidak hanya pada bidang sosial keagamaan saja, tetapi juga bidang perdagangan ekonomi, pendidikan dan yang lainnya.
"Kami atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas hadiah yang diberikan oleh Raja Salman," ujarnya.
Nantinya bantuan ini akan segera didistribusikan ke Kementerian Agama provinsi, PTKI, ormas Islam dan pihak-pihak lainnya sebagaimana diamanatkan Arab Saudi.
"Pasti akan kami tasarufkan kurmanya ini kepada seluruh pihak utamanya melalui kanwil-kanwil, lalu diteruskan kepada ormas-ormas Islam. Dan juga tokoh-tokoh masyarakat di daerah, ada di pondok pesantren, perguruan tinggi dan juga pihak-pihak yang membutuhkan," pungkasnya.