Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Profil Polisi yang Sederhana dan Merakyat : Iptu Sigit Krisyanto


Jakarta, Lensa Islam – Iptu Sigit Krisyanto Kanit Polmas Sat Binmas Polres Sragen salah satu dari perwira Polri yang patut di tauladani karena kesederhanaannya, meski sudah menyandang seorang perwira Sigit mungkin menjadi salah satu dari beberapa perwira Polri di Indonesia yang hidup di desa bersama kedua orang tuanya dan keluarganya yang terbiasa berangkat ke tempat tugasnya berjarak kurang lebih 25 km dengan mengendarai sepeda motor setiap hari.

Sigit yang sederhana tak pernah mengeluh dengan kehidupan sederhananya karena sudah terbiasa menjadi anak seorang petani di desanya kampung Hadiluwih yang terletak di kecamatan Sumberlawang kabupaten Sragen Jawa Tengah, ia juga pernah meraih penghargaan Polisi Baik Indonesia dari Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) Tahun 2021. Penghargaan tersebut diberikan kepada  Iptu Sigit Krisyanto Kanit Polmas Sat Binmas Polres Sragen dalam agenda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-14 PPWI, bertempat di Hotel Teraskita Jakarta managed by Dafam, pada Tanggal 14 November 2021 lalu.

Selain Sertifikat Penghargaan Iptu Sigit Krisyanto juga mendapatkan Pin dan Emblem Polisi Baik Indonesia, serta surat ucapan terimakasih. Pada Surat Keputusan disebutkan bahwa DPN PPWI menetapkan, memberikan dan menganugerahkan Penghargaan Polisi Baik Indonesia Tahun 2021 kepada anggota Polri yang nama, pangkat, jabatan dan tempat bertugasnya sebagaimna tertera dalam lampiran Surat Keputusan.

Sebagaimana diketahui, DPN PPWI, bekerjasama dengan Satuan Tugas Pusat Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), baru-baru ini melaksanakan Program Indonesia Mencari 1000 Polisi Baik Indonesia Tahun 2021. Melalui program tersebut, didapatkan 58 orang Polisi Aktif yang diusulkan oleh masyarakat di wilayah penugasan yang bersangkutan yang kemudian ditetapkan sebagai penerima Penghargaan dari DPN PPWI.

Penetapan penerima penghargaan Polisi Baik Indonesia dimaksud dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Pengurus Nasional PPWI Nomor 02/PPWI-NASIONAL/SK/XI-2021 tertanggal 4 November 2021 tentang Penetapan Penerima Penghargaan Polisi Baik Indonesia Pilihan Masyarakat. Surat Keputusan tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PPWI Nasional, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA dan Sekretaris Jenderal PPWI, Fachrul Razi, S.I.P, M.I.P.

Perwira yang naik pangkatnya menjadi Inspektur Polisi Satu pada Januari 2022 ini sangat bersyukur kepada Allah SWT, ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah memilihnya dan akhirnya terpilih dan mendapatkan Sertifikat Penghargaan dari PPWI. "Saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah memilih saya sebagai salah satu Polisi Baik Indonesia, Tahun 2021, Alhamdulilah saya salah satu yang termasuk dan terpilih dari 58 orang Polisi Baik Indonesia,” ucapnya.

Selain itu, Sigit juga mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Drs. Achmad Lutfhi S.H, S.St., M.K dan Kapolres Sragen Akbp Yuswanto Ardi S.H., S.I.K., M.Si, yang telah memberikan penghargaan sebelumnya atas dedikasinya dalam  tugasnya dengan baik, serta memberikan dukungan sekaligus membimbing selama ini. Ia berjanji akan terus memberikan yang terbaik untuk Polri, khususnya di Sat Binmas Polres Sragen saat ini, serta untuk masyarakat, agar Polri selalu dicintai oleh masyarakat.

Sebelumnya juga banyak cerita dan kisah inspiratif yang datang perwira yang satu ini ditengah kesibukannya sebagai anggota Polri, Sigit Krisyanto (40) seorang perwira polisi berpangkat Iptu ini juga terbiasa dengan bercocok tanam.

Selepas jam dinas, Sigit melepaskan seragam kebesaran mengambil cangkul untuk mengolah tanah, agar tanamannya tumbuh subur.

Tak hanya padi, Ayah 3 anak tersebut juga menanam komoditas lain, seperti cabai, melon, hingga bawang merah.
Selain bertani, ia juga tak sungkan beternak sapi, mulai dari memberi makan hingga mengurus kotorannya, setiap hari ia lakukan mulai dari bangun pagi pukul 03.30 wib sebelum berangkat bertugas dan setelah pulang dinas sore harinya merawat sapi-sapinya dikandang, meski ia adalah seorang anggota polisi.

Baginya, petani juga peternak adalah sebuah pekerjaan yang mulia, karena ikut berperan menyokong ketahanan pangan.

"Karena menurut saya, hasil kerja keras petani dan beternak tidak hanya bermanfaat untuk petani itu sendiri, melainkan juga untuk kehidupan banyak orang," ujarnya kepada awak media.

Dunia pertanian dan peternakan khususnya sapi memang melekat dihidup Sigit, karena dasarnya sang ayah adalah seorang petani. 

Lewat sang ayah, sejak kecil Sigit telah dididik, bahwa petani dan berternak menjadi bagian dari mata pencaharian penduduk desa. 

Sehingga, ketika ia dinyatakan lulus sekolah kepolisian tahun 2000, Sigit gunakan kesempatan itu, untuk lebih dekat dengan masyarakat, dalam bidang pertanian. 

Ia juga pernah memberikan penyuluhan, bagaimana cara bercocok tanam yang baik, hingga mengolah hasil pertanian yang kemudian dapat bernilai jual lebih. 

"Karena mayoritas masyarakat kita adalah petani, karena saya berfikir petani juga harus diperhatikan, terutama masalah kesejahteraannya," ungkapnya. 

Atas kiprahnya tersebut, sebagai Petani Polisi Indonesia, Sigit pernah diundang di acara World Food Day 2016 di Senayan, Jakarta. 

Dengan berseragam dinas kepolisian, Sigit bangga memperkenalkan hasil pertanian kelompok tani binannya, yang memiliki kualitas terbaik. 

Kemudian, Sigit juga diundang ke beberapa event dibidang pangan lainnya, dan mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian waktu itu.

Tak hanya sampai disitu, Sigit juga diundang penyuluhan di beberapa daerah diluar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera. 

Dedikasinya yang tinggi terhadap untuk memajukan pertanian, Sigit rela merogoh kocek sendiri, untuk berbagi ilmu dengan para kelompok tani yang membutuhkan. 

"Karena bagi saya, tidak ada petani pemula atau senior, petani itu bergantung kepada bagaimana situasi berdasarkan pengalaman, saya juga belajar secara otodidak," terangnya. 

Pendapatannya sebagai seorang polisi ia sisihkan untuk membantu para petani, hingga membuat Sigit masih menumpang dengan orangtuanya hingga kini. 

Diakui Sigit, posisinya sebagai perwira polisi, waktu untuk bertani banyak berkurang namun hal itu bukan menjadi penghalang, disela sela tugasnya sebagai Kanit Polmas ia akan tetap menyempatkan bersama - sama dengan masyarakat baik itu di bidang kamtibmas dan pertanian untuk tujuan kesejahteraan bagi masyarakat umumnya.

Sigit pun diganjar penghargaan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi atas dedikasinya dalam memberikan pelayanan di masyarakat dibidang pertanian sehingga meningkatkan citra positif kepada Polri di wilayah Kabupaten Sragen.

Sigit pun menularkan gemar bertani dan berternak kepada ketiga anak-anaknya sejak dini, agar kelak mengerti bahwa kehidupannya di desa itu tidak boleh jauh dari dunia pertanian dan peternakan sampai sampai ia menjual mobil satu satunya ia pun rela naik motor sejauh 25 km setiap hari untuk berangkat ke tempat tugasnya dan itu tidak menjadikan sebuah kendala baginya, hasil penjualan mobilnya kini dibelikan sapi agar bisa berkembang biak, hingga saat ini sudah beberapa ekor sapi di milikinya. 

"Nanti setelah saya pensiun dari kepolisian, saya akan tetap bertani dan beternak," pungkasnya. 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Lensaislam.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Copyright © 2023 - Lensaislam.com | All Right Reserved