“Indonesia sekali lagi menekankan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan mengarah ke perdamaian,” kata Prabowo di hadapan para pemimpin dunia.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh status kenegaraan Palestina. Namun, ia juga membuka kemungkinan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, dengan syarat Israel harus mengakui kemerdekaan Palestina terlebih dahulu.
“Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina, tapi Indonesia juga menyatakan bahwa jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan langsung mengakui negara Israel, dan kita akan menjamin keamanan Israel,” ujarnya.
Pernyataan Prabowo itu disambut tepuk tangan hadirin yang hadir dalam sidang yang dipimpin bersama oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengecam keras aksi kekerasan terhadap warga sipil di Gaza. Ia menyebut tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung akibat agresi Israel sebagai bencana besar yang harus segera dihentikan.
“Kami mengecam segala bentuk tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil tak berdosa,” tegasnya.
Menurut Prabowo, forum KTT PBB kali ini merupakan langkah bersejarah dalam upaya mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah. “Forum ini adalah momentum penting untuk menghentikan tragedi dan membuka jalan menuju perdamaian,” katanya. *