Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Ponpes Cintawana Tasikmalaya Gelar Seminar Nasional Ahlussunnah Waljamaah dalam Perspektif Ormas Islam


Tasikmalaya, Lensa Islam - Islam sebagai agama mayoritas yang dianut bangsa Indonesia sekaligus menjadikan Ahlisunnah Waljamaah sebagai faham keagamaannya maka menjadi penting dibahas  bagaimana prinsip-prinsip pokok dan dasar pijakan pemikiran ahlisunnah waljamaah di Indonesia dalam lintasan sejarah Islam. 

Untuk itulah Pondok Pesantren Cintawana, Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat mengadakan Haul Akbar  dengan menghadirkan  Seminar Nasional Penguatan Ahlussunnah Waljamaah dalam Perspektif Ormas Islam di Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin, (12/5/25) di Aula Utama Komp Pesantren Cintawana, Tasikmalaya. 

Seminar Nasional itu menghadirkan para pembicara antara lain : Dr Ahmad  Heryawan (Mantan Gubernur Jabar/PUI), Gus Wafi (NU), Imam Addaruquthni (Muhammadiyah), Dr Harris Muslim (Persis), Prof Dr Didin Nurul Rosyidin (Matla'ul Anwar) serta KH Irvan Hilmi Lc M.Ag dari Dewan Kyai Pesantren Cintawana.

"Ahlussunnah adalah pengakuan terhadap sesuatu yang pokok (ushul) dari aqidah yang sunnah (sunni) atas perintah Allah (Kitabullah) dan Sunnah yang diajarkan Rasulullah (Sunatullah)," tutur Dr Ahmad, Heryawan ketika menjelaskan arti dari Ahlussunnah waljamaah.

Sedangkan Imam Addaruquthni menyampaikan walaupun pada awalnya banyak yang mengklaim semuanya bermanhaj Ahlussunnah waljamaah tapi tidak bisa semuanya disebut Ahlussunnah sebab ada yang jauh menyimpang dan tidak sesuai dengan koridor prinsip-prinsip dasar Ahlussunnah berdasarkan pandangan para Imam-imam dan tokoh utama peletak dasar aqidah Ahlussunnah Waljamaah.

Selanjutnya secara bergantian para pembicara dan narasumber menyampaikan pemaparannya terkait pemahaman Ahlussunnah waljamaah yang dipakai di banyak Ormas Islam di Indonesia dari dulu sampai dengan saat ini. Terakhir sebagai penutup acara seminar nasional itu, KH Irvan Hilmi diminta menyampaikan kesimpulan dan do'a penutup di acara tersebut. 

"Yang terpenting bagi Cintawana adalah seperti yang disampaikan oleh Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhamamdiyah dan salah satu alumni dari Cintawana adalah moderasi dan menguatkan literasi dan memperbanyak wawasan. Itulah yang diwariskan oleh pendiri Cintawana," pungkas KH Irvan Hilmi sebelum dirinya membacakan do'a penutup.
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Lensaislam.com tanpa Iklan?
Yuk Dukung Lensaislam.com dengan menjadi SPONSOR atau DONATUR. Rekening Donasi: Bank Syariah Indonesia No. Rek : 7 8888 1919 8 an. Asosiasi Radio TV Islam Indonesia (ARTVISI)
Konfirmasi Donasi: 0819-4779-1352

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Lensaislam.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel


Copyright © 2023 - Lensaislam.com | All Right Reserved