Lensaislam.com : Warga Palestina di Jalur Gaza menolak seruan Israel agar meninggalkan Jalur Gaza menjelang operasi darat militer Zionis menggempur kelompok pejuang Hamas. Seruan itu ditujukan kepada lebih dari 1 juta warga Palestina yang tinggal di wilayah Gaza bagian utara untuk pindah ke wilayah selatan.
Meskipun beberapa orang mengindahkan seruan Israel untuk pergi, pada Jumat sore hanya terlihat sedikit pergerakan warga yang melakukan eksodus ke wilayah selatan. Sebagian besar menentang seruan Israel untuk mengosongkan wilayah tersebut.
Banyak yang mengatakan mereka akan tetap tinggal mempertahankan tanah mereka. “Kematian lebih baik daripada pergi,” kata Mohammad di luar sebuah gedung yang hancur akibat serangan udara Israel di dekat pusat Gaza, seperti dilansir dari NDTV, Sabtu, 14 Oktoer 2023.
"Saya lahir di sini, dan saya akan mati di sini," ungkapnya. Sementara itu, Masjid-masjid terus menggaungkan pesan kepada warga, “Pertahankan rumahmu. Pertahankan tanahmu.”
Militer Israel memperingatkan warga sipil untuk segera mengosongkan wilayah tersebut. “Warga sipil Kota Gaza, evakuasi ke selatan demi keselamatan Anda sendiri dan keluarga Anda dan jauhkan diri Anda dari teroris Hamas yang menggunakan Anda sebagai tameng,” kata militer Israel, menuduh Hamas bersembunyi di dalam dan di bawah bangunan-bangunan sipil.
Sementara itu, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, yang menguasai wilayah Jalur Gaza bersumpah untuk berjuang sampai titik darah penghabisan dan meminta kepada penduduk Gaza untuk tetap tinggal di rumahnya, mempertahankan rumah dan tanah kelahirannya dari invasi Israel. ***
Sumber : NDTV | Weblink : https://www.ndtv.com/world-news/gazans-after-israels-evacuation-order-death-better-than-leaving-4479336
Editor : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)