Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

MER-C Ungkap Kondisi RS Indonesia di Gaza: Dokter Kewalahan, Banyak Korban Tewas, Kamar Jenazah Tidak Muat Lagi


MER-C Ungkap Kondisi RS Indonesia di Gaza: Dokter Kewalahan, Banyak Korban Tewas, Kamar Jenazah Tidak Muat Lagi

Lensaislam.com : Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengungkap kondisi Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza yang rusak akibat serangan bom Israel pada Ahad kemarin, 8 Oktober 2023. MER-C mengatakan operasional RS masih terus berjalan, tetapi korban terus berjatuhan yang membuat dokter di sana kewalahan.

"Secara ilustrasi gambaran umumnya adalah dalam kondisi normal, dalam situasi yang terburuk ada seperti itu. Ada kondisi-kondisi kebutuhannya tinggi, apalagi dalam kondisi seperti ini dan resources yang ada dengan korban yang banyak, plus kita bisa lihat di media sosial kami. Mayat-mayat sudah meluap sampai keluar dari kamar jenazah ruang rumah sakit Indonesia di Gaza, tidak bisa menampung mayat-mayat sehingga ada di letakkannya di luar," kata Presidium MER-C Henry Hidayatullah dalam konferensi pers di Kantor MER-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Oktober 2023.

Henry mengatakan korban di Gaza cukup tinggi, sehingga pihaknya membutuhkan tambahan sumber daya dokter di sana. Ia juga menyebut RS Indonesia memerlukan peralatan medis untuk menangani korban serangan bom di Gaza.

"Korban lukanya sangat tinggi sehingga mau tidak mau pasti butuh tambahan resources, baik dari SDM maupun alat kesehatan dan obat-obatan. Terkait data obat-obatan kami sudah terima, tapi secara gambaran umumnya adalah data-data kebutuhan emergency case seperti perban, infus, dan benang jahit ya itu gambaran umumnya karena kasus-kasus trauma," ujarnya.

Henry mengatakan Rumah Sakit Indonesia sempat terdampak serangan udara yang dikirimkan Israel. Herny mengungkapkan bagian selang pipa distributor oksigen terkena serangan bom.

"Kondisi rumah sakit terkena di selang pipa distributor daripada oksigen konsentrat. Jadi ada pusat oksigen konsentrat, ada pipa distribusinya itu terkena serangan bom. Namun demikian, dalam proses perbaikan ya, dan sampai sejauh ini operasional rumah sakit relatif masih bisa berproses dengan cukup baik," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim dan juga Presidium MER-C Faried Thalib mengatakan basement RS juga digunakan untuk penyimpanan alat kesehatan. Ia mengingatkan bagaimana rumah sakit dan tempat pendidikan yang tak boleh tersentuh konflik perang.

"Rumah sakit ini memang didesain sejak awal untuk bisa tetap beroperasi walaupun tidak ada suplai. Makanya fungsi basement itu untuk menyimpan deposit supporting rumah sakit," terangnya.

"Lalu dilengkapi dengan dua genset besar, tapi memang kalau gensetnya dibom ya selesai. Tapi itu kan ada aturan dunia ya rumah sakit dan tempat pendidikan tidak boleh disentuh walau dalam keadaan perang. Memang itu desain rumah sakit ini bisa bekerja 3-4 bulan ke depan," tuturnya.

Ia berharap Rumah Sakit Indonesia di Gaza tetap bisa beroperasi. Meski demikian, ia menyebut pihaknya tetap membutuhkan bantuan lantaran di hari biasa RS ini saja sudah kerap digunakan penduduk Palestina.

"Dalam kondisi normal aja rumah sakit kita ini sudah kewalahan menangani penduduk Gaza. Karena kondisinya terkurung, maksudnya terblokade sekian belas tahun. Jadi kita doakan mudah-mudahan rakyat Indonesia yang mengamanahkan melalui MER-C maupun yang lainnya bisa betul-betul optimal memberikan bantuan," pungkasnya. ***

Editor : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Lensaislam.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Copyright © 2023 - Lensaislam.com | All Right Reserved