Lensaislam.com : Bakal calon presiden Anies Baswedan akhirnya buka suara soal surat yang meminta Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres. Anies mengungkap alasan adanya surat itu. Pada Jumat (25/8/2023), utusannya di Tim 8 mendatanginya dan membicarakan soal rencana Demokrat untuk menarik utusan dari tim tersebut.
"Hari Jumat, utusan saya di Tim 8 datang dan menyampaikan bahwa 'Pak Anies ini utusan dari Demokrat mungkin akan ditarik. Kenapa? Karena tugas yang diembankan kepada mereka tidak terlaksana'," kata Anies di tayangan YouTube Eksklusif: Blak-blakan Anies-Muhaimin oleh Mata Najwa pada Senin (4/9/2023).
Anies lalu bertanya apa langkah yang bisa dilakukan. Saat itu, utusan Demokrat di Tim 8 disebut ingin ada pernyataan langsung dari Anies yang menyatakan bahwa AHY adalah opsi yang tersedia sebagai bakal cawapres. Anies mengatakan nama AHY memang pernah disampaikannya kepada tiga partai sejak Juni lalu.
"Mereka meminta bahwa benar Anies menyampaikan pilihan yang ada adalah AHY dan itu sudah saya katakan kepada NasDem sejak Juni, kepada PKS sejak Juni, kepada Demokrat juga. Tapi mereka bilang tidak mungkin mendatangkan saya, jadi mereka minta ada sesuatu yang tertulis, yang bisa ditunjukkan," ungkap Anies.
Anies lalu memutuskan untuk menulis di sebuah kertas. Menurutnya, tulisan itu dilakukan spontan dan tidak disiapkan.
"Jadi saya tulis, kalau itu dipersiapkan, pasti kita disiapkan diketik yang rapi, sebagai surat resmi. Udah saya tulis ini, sekadar ini diberikan kepada utusan Demokrat, dan janjinya ini untuk mengatakan bahwa ini benar loh kata Pak Anies, caranya dengan tulisan," ucap Anies.
Anies mengatakan surat dimaksudkan diberikan kepada AHY. Setelah dibaca, surat disebut disimpan oleh utusan Anies di Tim 8, Sudirman Said. Begitu juga jika ada balasan dari AHY.
"Janji ditunjukkan kepada Pak AHY, dibaca, sesudah itu dibawa lagi, dan disimpan oleh Pak Sudirman, dan bila ada tulisan balasan dari Pak AHY, maka itu pun hanya saya baca dan dititipkan lagi ke Pak Sudirman," katanya.
Anies menekankan surat itu bukan untuk dipertontonkan. Anies pun mengaku heran ketika surat itu akhirnya tersebar luas.
"Jadi ini bukan sebuah surat yang untuk dipertontonkan. Tidak ada pemotretan, karena itu kami juga heran, kok bisa ada fotonya, karena setahu kita tidak pernah ada pemotretan Pak Sudirman atau yang lain," ucap Anies. ***
Simak di menit 27:10 : https://www.youtube.com/watch?v=JlqdcHMY22g&ab_channel=NajwaShihab
Editor : AM. Isa Karim D | Lensaislam.com | Indonesian Islamic News Agency (IINA)